Orientasi Caleg Partai NasDem se-Tabagsel, Gubsu :jika ada orang yang tidak menggunakan hak suara pada Pemilu 2024 mendatang, berarti bukan rakyat Indonesia

Padangsidimpuan ( Berita28.com ) : Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), H Edy Rahmayadi, berpesan ke calon legislatif (Caleg) dari Partai NasDem se-Tabagsel agar jangan mengejar-ngejar pemilih dari Partai lain. Malah, Gubsu menyarankan agar caleg NasDem se-Tabagsel, agar merebut rakyat yang pada Pemilu 2019 lalu tidak memilih (Golput).

“Lebih banyak (masyarakat) yang belum memilih (pada Pemilu sebelumnya) dari yang memilih. Kita ngejar-ngejar orang yang sudah memilih Partai lain. Nah, yang belum memilih itu yang kita kejar. Karena lebih banyak yang belum memilih daripada yang sudah memilih,” ungkap Edy, saat menghadiri orientasi Caleg Partai NasDem se-Tabagsel di Hotel Natama, Kota Padangsidimpuan, Senin (28/8/2023) siang.

Menurut Edy, Pemilu 2024 mendatang, merupakan pesta demokrasi rakyat Indonesia. Maka menurutnya lagi, jika ada orang yang tidak menggunakan hak suara pada Pemilu 2024 mendatang, berarti bukan rakyat Indonesia. Selain itu, kata dia, jika tidak memilih, maka orang itu terkesan apatis.

“Ini kan pesta demokrasi Republik Indonesia. Kalau dia (masyarakat) tidak memilih, berarti bukan orang Indonesia. (Tidak memilih juga) apatis (masa bodoh). Jadi memilih itu merupakan doa. Ya Negara-ku, ya Sumatera-ku, kupilih si-A (misalnya). Semoga berkah, plek,” ucapnya seraya mencontohkan cara orang mencoblos.

Edy mengatakan, bahwa NasDem adalah salah satu Partai pengusungnya pada Pilgubsu 2018 lalu. Mantan Pangkostrad itu berharap, agar kiranya NasDem mampu meraih 20 kursi di DPRD Sumut pada Pemilu 2024 mendatang. Sebab, jika NasDem bisa meraih 20 kursi, tentu akan dengan mudah mengusung calon Gubernur Sumut.

“NsDem ini (salah satu) pengusung ku. Bukan hanya NasDem (pengusung). Ada Partai Golkar, ada Partai Gerindra. Nah salah satu Partai pengusung ku (NasDem), kalau nanti dia sudah (meraih) 20 (kursi di DPRD Sumut pada Pemilu 2024), kalau aku maju lagi (jadi Gubernur), butuh 20 kursi. Kalau bisa satu Partai (yang mengusung), kenapa harus dua Partai,” tegasnya.

Ia berpesan ke Caleg dari Partai NasDem, agar mengetahui masalah rakyat di bawah. Kata Edy, seorang politisi tidak bisa dengan paksaan untuk menyuruh rakyat memilih. Namun, politisi harus bisa memberikan harapan yang masuk akal bagi rakyat. Setelah itu, Caleg bisa mendorong Partai NasDem untuk mencari popularitas.

“(Caleg NasDem) harus mendorong, mencari poularitas (Partai). Setelah dapat dia populer, baru berbuat secara elektabilitas. Kalau itu tak ketemu (kompak), tak mau rakyat ini (memilih). Terus, dengan apa (rakyat memilih)? Serangan fajar? Hari ini, (jika) masih memikirkan itu, tak pernah Republik ini maju,” terangnya.

Terkait kegiatan orientasi Caleg Partai NasDem se-Tabagsel ini, Edy mengaku sangat setuju. Sebab, seorang Caleg, sebutnya, perlu saling koordinasi dengan Partai. Setelah koordinasi, kemudian lakukan evaluasi. Lebih lanjut, setelah evaluasi, Caleg harus memikirkan bagaimana caranya naik ke tingkat yang lebih tinggi.

Edy melanjut, ia sebelumnya hendak melakukan kunjungan kerja ke daerah Malintang, Kabupaten Mandailing Natal. Kemudian, ia mendengar ada kegiatan orientasi Caleg Partai NasDem se-Tabagasel di Kota Padangsidimpuan. Maka, ia menyempatkan diri untuk hadir memberi motivasi kepada para Caleg.

“Pantas saya datang ke sini (NasDem). Karena, ini Partai pengusung saya,” tukas Edy menutup seraya berlalu ke Malintang, Kabupaten Mandailing Natal.

Hadir dalam kegiatan orientasi Caleg itu, Ketua Korda DPW Partai NasDem Sumut Dapil VII, Rahudman Harahap. Kemudian, Ketua DPD Partai NasDem Kota Padangsidimpuan, Roby Agusman Harahap. Hadir pula, perwakilan KPU dan Bawaslu Sumut. Serta, para Caleg Partai NasDem se-Tabagsel yang mengikuti orientasi. ( Adnan BL )