oleh

Puluhan warga Sibanggor di duga keracunan Gas PT.SMGP

MADINA , Berita28.com– Diduga keracunan gas dari aktivitas perusahaan panas bumi PT SMGP, puluhan warga Sibanggor Tonga dan Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi (PSM), Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatera Utara, dilarikan ke RSU Panyabungan dan Permata Madina, Selasa (27/9/2022).

Warga yang menjadi korban berasal dari Desa Sibanggor Tonga dan sebagian Desa Sibanggor Julu. Bau busuk itu diduga merupakan Gas Hidrogen Sulfida (H2S) berasal dari uji sumur T-12.

Pantuan wartawan, korban yang diduga keracunan gas tersebut masih terus bertambah. Pihak RSU juga tidak bisa menampung para korban sehingga mendirikan tenda darurat.

Salah satu warga yang dikonfirmasi mengaku awal kejadian mereka mencium bau seperti bau durian.

“Setelah mencium bau itu kami langsung keluar rumah ternyata di luar sudah ribut. Terus kami ke lokasi menjumpai petugas menyampaikan ke petugas agar lubang itu ditutup biar jangan ada korban lagi,” ungkapnya.

Ia mengatakan kejadiannya lebih kurang pukul 18.00 WIB

Dari data sementara yang dihimpun awak media dari RSUD Panyabungan.

Nama-nama korban:
1. Elly Tanjung (57) Sibanggor Julu
2. Siti Aminah (38) Sibanggor Julu
3. Parwis (42) Sibanggor Julu
4. Murni (50) warga Sibanggor Tonga
5. Zahra (10) Sibanggor Tonga
6. Deliana (58) Sihanggor Tonga
7. Ismail (22) Sibanggor Tonga
8. Fatimah (60) Sibanggor Tonga
9. Anni (48) Sibanggor Tonga
10. Aburizal Bakri (18) Sibanggor Julu
11. Rizki (19) Sibanggor Tonga
12. Nur Asiah (31) Sibanggor Tonga
13. Muhammad Zikri (7) Sibanggor Tonga
14. Fidah (17) Sibanggor Tonga
15. Siti Aminah (32) Sibanggor Tonga
16. Abu bakar Siddik (50) warga Tambangan Jae Supir yang mengantar korban pertama ke RSUD Panyabungan
17. Kholil (15) Sibanggor Julu

18. Khaidar (3) Sibanggor Julu
19. Duma Sari (40) Sibanggor Julu

Menurut informasi yang masuk ke redaksi Berita28.com Jumlah korban terus bertambah sehingga diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal benar-benar memperhatikan daripada para korban. ( red )

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *